Rabu, 31 Agustus 2016

Pelabuhan Fiksi_




Hai pelabuhan tak berupa, siapa namamu?

aku terpukau suara senja hari lalu

nadamu merenggut seluruh pikirku,

merindu yg bahkan mungkin bukan porsiku

kau tuang irama malam menjelang tidurku

meredam egoku disetiap amarahku

mencabik api cemburu dari berita yg tersuguh

kau buatku haru dengan apa yg tersaji

adakah kesetiaan dari sisi kita pribadi

yg bahkan tak kita tau endingnya

fiksi yang kita bangun megah

akankah realita yg tertunda

ataukah ini yg disebut fiksi abadi?,

kamu...

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar