Pelabuhan Fiksi_
Hai
pelabuhan tak berupa, siapa namamu?
aku terpukau suara senja hari lalu
nadamu merenggut seluruh pikirku,
merindu yg bahkan mungkin bukan porsiku
kau tuang irama malam menjelang tidurku
meredam egoku disetiap amarahku
mencabik api cemburu dari berita yg tersuguh
kau buatku haru dengan apa yg tersaji
adakah kesetiaan dari sisi kita pribadi
yg bahkan tak kita tau endingnya
fiksi yang kita bangun megah
akankah realita yg tertunda
ataukah ini yg disebut fiksi abadi?,
kamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar